Pada
saat kita berkendara masuk di jalan, kita berarti masuk pada satu kumpulan
pengendara yang satu sama lain harus berkomunikasi agar dalam berintreraksi
menggunakan jalan tersebut dapat dipahami secara bersamaan dengan tujuan dan
maksud masing-masing.
Selain
untuk komunikasi, lampu juga dimaksudkan sebgai satu alat keselamatan.
Lampu
Kendaraan selain sebagai penerangan, juga berfungsi sebagai "Bahasa Di
Jalan" melalui isyarat dan penggunaannya.
Mengingat
merupakan Bahasa, maka dalam komunikasi tentu harus dalam pengertian bahasa
yang sama, yang dipahami semua pihak (pengguna jalan).
Beberapa
hal mengenai Penggunaan Lampu Kendaraan :
1. Tinggi Lampu :
Berdasarkan
peraturan lalu lintas, bahwa paling tinggi lampu pada suatu kendaraan adalah
lk. 1.2 meter dari permukaan tanah. Jadi untuk lampu-lampu tambahan yang
dipasang di atap mobil (seperti lampu di mobil Offroad, hanya boleh dinyalakan
bukan di jalan umum).
2. Lampu Kecil (Lampu Senja) :
Istilah
Lampu Senja, untuk lampu kecil hanya ada di kita. Penggunaan lampu senja bukan
berarti digunakan saat Senja hari (jelang Maghrib). Tidak ada pemakaian lampu
Senja sambil kendaran berjalan. Pada saat Senja, bila dirasa kita butuhkan
penerangan, maka gunakan Lampu Besar (Head Lamp). Lampu Senja digunakan hanya
"saat mobil Parkir dipinggir jalan, dimana tidak terdapat lampu penerangan
disekitarnya". Dan umumnya bersifat parkir sementara (tidak terlalu
lama).Seolah mobil itu kepada pengguna jalan lain berkata : "hati-hati,
aku ada disini, jangan sampai menabraku, aku diam ditempat gelap"
3. Lampu Hazard :
Digunakan
hanya saat kendaraan berhenti dalam kondisi darurat (misalnya mengalami mogok)
di tempat yang tidak semestinya (misalnya di bahu jalan raya, ataupun jalan Tol).
Seolah mobil itu berkata : "hati-hati, aku ada dijalanmu, aku berhenti,
aku punya masalah, butuh bantuan". Kesalahan umum yang sering dilakukan di
kita, menggunakan Lampu Hazard saat Hujan dan saat Masuk Terowongan. Penggunaan
Lampu Hazard saat Hujan atau sambil mobil berjalan, akan membahayakan pengguna
mobil di belakangnya, karena menimbulkan kelelahan mata.
Lampu
Hazard tidak untuk digunakan saat mobil berjalan ! Bayangkan kalau kita gunakan
lampu Hazard saat mobil jalan, kita ingin membelok ke kiri atau ke kanan, lampu
mana yang akan kita gunakan sebagai "bahasa isyarat membeloknya? ".
4. Lampu Besar :
Lampu
Besar digunakan untuk penerangan kendaraan di bagian jalan di depan yang akan
dilalui. Pada saat memasuki terowongan sering kita temui perintah "Nyalakan
Lampu". Di terowongan, yang dinyalakan adalah Lampu Besar, tujuannya untuk
penerangan dan keamanan kita saat melaluinya. Jadi waktu masuk terowongan bukan
menyalakan Lampu Hazard atau Lampu Senja, tetapi Lampu Besar! Bahkan di
beberapa mobil kelas Premium keatas, Lampu Besar ini akan menyala Otomatis saat
memasuki Terowongan, maupun saat senja (mulai gelap).
Untuk
keamanan saat Hujan, maka yang digunakan juga Lampu Besar, bukan Lampu Hazard !
5. Lampu Sein :
Ini
sudah kita ketahui gunanya, hanya digunakan saat membelok, atau berpindah
jalur. Lampu Sein harus mudah terlihat dari jauh, oleh karenanya dipilih warna
kenuning-kuningan, dimana warna ini mempunyai panjang gelombang yang cukup
panjang, sehingga mudah tertangkap mata manusia dari jarak jauh. Hal yang salah
yang sering dilakukan oleh pemilik kendaraan, adalah mengganti mika lampunya
menjadi berwarna gelap. Sungguh ini mengundang bahaya untuk dirinya sendiri.!!
Jadi
:
1.
Tidak menggunakan Lampu Kecil saat senja, nyalakan langsung Lampu Besar.
2.
Saat Hujan, nyalakan Lampu Besar, bukan Lampu Hazard.
3.
Saat masuk Terowongan, nyalakan Lampu Besar. Bukan Lampu Hazard.
4.
Saat parkir di tempat gelap yang tidak ada penerangan sekitarnya (dan bersifat
sementara), nyalakan lampu kecil (lampu senja).
5.
Tidak mengganti warna Lampu Sein dengan warna yang bukan semestinya
(standardnya) ?
Dari
semua sebutan lampu mobil yang sesuai dengan bahasa Inggris cuma satu lampu
"hazzard". Kalau lampu lain sebutannya sudah campur aduk. Kenapa
sebutannya tidak terkontaminasi bahasa lain? Soalnya lampu hazzard baru jadi
perlengkapan standar sejak tahun 70an, jadi pengaruh bahasa Belanda sudah tidak
ada.
Berikut
sebutan untuk lampu-lampu yang lain: Lampu isyarat belok/ sein/ sign/ reting.
Lampu untuk mendahului, ada yang bilang dim/ bim/ hi-pass beam.lampu kecil/
lampu senja, Inggrisnya "position lamp".Lampu mundur, warna harus
putih, boleh kiri-kanan, minimal satu di sisi kanan.Lampu stop/ rem, warna
harus merah. Paling sebel kalau di belakang mobil yang pakai lampu rem eks
lampu mundur, atau malah pakai lampu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar